7.697 Sekolah Gagal Ikut SNMPTN 2018
Jakarta – Meski telah diberi waktu tambahan
selama dua hari menjadi hingga 12 Februari 2018, masih tetap banyak sekolah
yang tidak melakukan pengisian kelengkapan pangkalan data siswa dan sekolah
(PDSS) untuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Tercatat
hingga batas akhir waktu tambahan, 7.697 sekolah tidak memenuhi kebutuhan
prosedur sistem pendaftaran tersebut.
"Senin (12/2) pukul 23.59 WIB
batas akhir finalisasi dan verifikasi. Sudah tidak ada perpanjangan waktu baik
pengisian, finalisasi, maupun verifikasi," ujar Koordinator Humas
SNMPTN/SBMPTN 2018 Tunjung Wahadi Sutirto, kemarin.
Proses pengisian dan verifikasi PDSS
dimulai sejak 13 Januari. Ia mengatakan, hingga saat ini panitia belum
mengetahui lebih jauh apa yang penyebab utama banyaknya sekolah tidak melakukan
pengisian data PDSS itu. Berbagai faktor dikatakannya dapat menjadi pemicu dan
dapat berbeda antara satu sekolah dan yang lain di setiap daerah. "Karena
bisa saja antara satu sekolah dan yang lainnya beda. Atau ada sekolah yang
baru," ujar Tanjung.
Sebelumnya, di waktu pertama proses
pengisian, memang banyak permasalahan yang dihadapi sekolah dalam pengisian dan
finalisasi PDSS, seperti lupa kata sandi, perubahan akreditasi, dan nomor pokok
sekolah nasional (NPSN). Namun, penyelesaian masalah tersebut dikatakan telah
dibantu melalui sistem yang telah dibuat dan tetapkan.
Berdasarkan data panitia, lima provinsi
terbanyak yang belum mengisi PDSS ialah Jawa Barat (1.325 sekolah), Jawa Timur
(1.070 sekolah), Jawa Tengah (791 sekolah), Sumatra Utara (533 sekolah), dan
Banten (394 sekolah).
Verifikasi
Jumlah sekolah yang sudah mengisi data ke PDSS ialah 18.505. Namun, yang sudah finalisasi baru 13.910. Siswa yang sudah verifikasi ialah 963.372. Sebelumnya, berdasarkan data Panitia Pusat SNMPTN 2018, tercatat 8.224 SMA sederajat belum mengisi PDSS. Jumlah terbanyak ditemukan di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Banten.
Jumlah sekolah yang sudah mengisi data ke PDSS ialah 18.505. Namun, yang sudah finalisasi baru 13.910. Siswa yang sudah verifikasi ialah 963.372. Sebelumnya, berdasarkan data Panitia Pusat SNMPTN 2018, tercatat 8.224 SMA sederajat belum mengisi PDSS. Jumlah terbanyak ditemukan di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Banten.
PDSS merupakan syarat mutlak yang harus
dipenuhi setiap sekolah untuk mendaftarkan siswa di jalur SNMPTN. Untuk
sekolah-sekolah yang hingga saat ini tidak melengkapi data dan dianggap tidak
mendaftar, otomatis kesempatan siswa mereka untuk diterima di perguruan tinggi
negeri melalui jalur SNMPTN akan menjadi sia-sia. Selain itu, siswa yang telah
melakukan verifikasi di PDSS diimbau untuk mengingat dan memperhatikan dengan
sungguh-sungguh jadwal pendaftaran SNMPTN yang akan dimulai pada 21 Februari
hingga 6 Maret.
Sebelumnya, Ketua Panitia SNMPTN, Prof
Ravik Karsidi, memberikan keterangan sekolah yang bisa mendaftarkan siswa,
dengan ketentuan akreditasi A, yakni 50% siswa terbaik di sekolahnya,
akreditasi B sebanyak 30% siswa terbaik di sekolahnya, dan akreditasi C
sebanyak 10% yang terbaik di sekolahnya, sedangkan akreditasi lain sebanyak 5%
siswa terbaik di sekolahnya. Kemarin, dia menyampaikan, jumlah total final PDSS
akan disampaikan pada Jumat (16/2).
(Sumber: mediaindonesia.com)
Post a Comment