Siap-siap, Pendaftaran Beasiswa ke Belanda Sudah Dibuka!
Awal
tahun merupakan waktu yang tepat bagi calon mahasiswa untuk melamar aplikasi
beasiwa ke Luar Negeri, terutama Belanda. Ada beberapa pendaftaran
beasiswa yang sudah dibuka, misalnya Studeren
in Nederland (StuNed) dan Orange
Tulip Scholarship. StuNed merupakan beasiswa yang terhitung favorit bagi
mahasiswa yang ingin melanjutkan studi S-2 ke Belanda. Alasannya, StuNed
merupakan beasiswa penuh (full scholarship) yang menanggung biaya kuliah, biaya
hidup, dan juga ongkos perjalanan.
Selain
itu, beasiswa StuNed juga terbuka untuk fresh graduate.
Salah satu syarat pendaftarannya adalah pelamar sudah harus memiliki surat
penerimaan atau Letter of Acceptance (LoA)
dari universitas pilihannya. Bagi peminat yang hendak melamar sebaiknya segera
menyiapkannya karena pendaftaran aplikasi untuk StuNed akan ditutup 15 Maret
2018 nanti. Untuk itu, informasi lengkapnya dapat dilihat melalui laman www.nesoindonesia.or.id/beasiswa/stuned.
Program StuNed merupakan beasiswa bilateral telah
berlangsung sejak 2000 dan menghasilkan lebih dari 4.000 alumni dari berbagai
bidang studi. Jika lolos, penerima beasiswa dapat langsung memulai kuliahnya di
Belanda pada September 2018. Sementara itu, beasiswa lainnya ada Orange Tulip Scholarship. Calon mahasiswa tak perlu sampai memiliki
LoA dulu untuk mendaftar beasiswa ini.
Berbagai
ketentuan, skema, dan persyaratan beasiswa pada tiap program maupun institusi
tak selalu sama. Karenanya, mahasiswa perlu cermat untuk melihatnya mulai dari laman www.nesoindonesia.or.id/beasiswa/orange-tulip-scholarship.
Pendaftaran beasiswa Orange Tulip Scholarship berakhir pada 1 Februari 2018.
Tips
penting saat melamar
Pemberi beasiswa tentu memiliki persyaratan dan kriteria
tertentu untuk calon pelajar yang akan mendapat beasiswa. Selain Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK), surat rekomendasi, dan skor IELTS, motivation letter yang dibuat pelamar beasiswa juga hal
yang tak kalah penting.
Koordinator
tim beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono, mengatakan bahwa motivasi
seseorang ingin melanjutkan studi ke luar negeri merupakan hal paling penting
dalam memberikan beasiswa. "Motivasi
tersebut harus tergambarkan dengan jelas melalui motivation letter dan
memberikan alasan pada pemberi beasiswa kenapa Anda layak menerima beasiswa
itu," ujar Indy dalam presentasinya di Holland Scholarship Day di Erasmus
Huis, Kedutaan Besar Belanda, Sabtu, (20/01/2018).
Untuk
itu, lanjut Indy, membuat motivation letter tidak
bisa ditulis hanya sekali dan butuh berkonsultasi dengan orang lain, misalnya
dosen. Menurut dia, pelamar harus dapat mengartikulasikan potret dirinya dengan
baik pada surat motivasi dan alasannya mau memilih jurusan tersebut. "Jadi,
kurang tepat alasannya jika ingin lanjut S-2 kalau hanya karena IPK tinggi,
dari universitas ternama, atau sekadar lebih ingin mendalami jurusan yang sudah
ditempuh saat S1," tambah Indy. Kemudian,
pemberi beasiswa juga berharap beasiswa akan menjadi investasi jangka panjang
bagi penerimanya sehingga tujuan melanjutkan studi itupun bisa berdampak ke
banyak orang nantinya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, tahun ini Holland Scholarship Day digelar untuk
keenam kalinya. Acara yang diadakan oleh Netherland
Education Support Office (Nuffic Neso) Indonesia itu bertujuan untuk
memperkenalkan berbagai pilihan beasiswa kepada pelajar yang berminat
melanjutkan kuliah ke luar negeri seperti Belanda. Beberapa beasiswa lain yang turut dipresentasikan pada Holland Scholarship Day adalah beasiswa
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan juga dari Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas).
(Sumber:
www.kompas.com)
Post a Comment